hahaha gue lagi baca Nguping Jakarta
kocak-kocak bangat dah dah, dan ini sedikit dari cerita-cerita yang gue suka, gue kutip dikit yak
Mungkin jadi kuah?
Pembeli: "Bu, nasi, ayam, teh botol."
Penjual: "Nasi, ayam, teh botol... Minumnya?"
Wisma mulia, didengar oleh pembeli lain yang baru tahu teh botol bisa dijadikan lauk.
Posted by Nguping Jakarta
Mutar-muter gak ada juntrungan!
Ibu #1: "Eh anakku temenan loh sama anakmu."
Ibu #2: "Hah anakku yang mana?"
Ibu #1: "Itu lho, yang udah kawin..."
Ibu #2: "Hah, yang mana?"
Ibu #1: "Yang kawinan di rumah..."
Ibu #2: "Eh yang mana sih?"
Ibu #1: "Emang anakmu yang udah kawin berapa?"
Ibu #2: "Satu..."
Ibu #1: "Nah, yang itu!"
Didengar oleh anak ibu #2 yang belum kawin yang merasa ibunya tidak akan ingat juga status dia.
Posted by Nguping Jakarta
Jawaban yang sangat teologis!
Seorang nenek naik angkot dan duduk dekat pintu,
Sopir: "Duduknya didalem aja, Nek! nanti masuk angin"
Nenek: "Gak apa-apa, bang... Yang penting gak masuk agama laen."
Depok, didengar oleh penumpang yang ingin langsung turun sebelum ada kerusuhan.
Posted by Nguping Jakarta
dan bagi gue yang paling dahsyat adalah ini
Baunya sih mirip...
Mas-mas: (nyolek kenek) "Bang, bagi apinya dong..."
Kenek: "Emangnya gue naga..."
Metromini 640, didengar oleh penumpang yang ingin loncat turun.
Posted by Nguping Jakarta
entah kenapa bagi gue percakapan yang terakhir itu sangat lucu.
A Letter for My Past Self
4 years ago